The home made kazoku

Minggu, 28 Februari 2010

Bercita-cita, Mulai UsiaBerapa Ya?

Ini kisah nyata. Sekitar
40 tahun yang silam...
Seorang anak di
Palembang berkata,
“ Saya ingin nyohor.”
Seorang anak di
Lampung berkata,
“ Saya ingin jadi
pengusaha.”
Seorang anak di
Jakarta berkata, “Saya
ingin jadi presiden.”
Ternyata, kata-kata
mereka bukanlah
omong-kosong belaka.
Terbukti sekarang,
kata-kata mereka
menjadi kenyataan.
Yang pertama dikenal
dengan Tantowi
Yahya. Yang kedua,
Purdi Chandra. Yang
ketiga, Barack Obama.
Dan benarlah petuah
Stephen Covey dalam
Seven Habits-nya
bahwa kata-kata itu
akan menentukan
nasib.
Makanya, kalau Anda
punya anak atau
keponakan, jagalah
kata-kata yang keluar
dari mulut anak atau
keponakan Anda –
termasuk kata-kata
dari orang-orang di
sekitarnya. Karena
pelan-pelan kata-kata
itu akan masuk ke
otak bawah sadarnya.
Seterusnya dengan izin
Tuhan, semesta
dengan Law of
Attraction-nya akan
merealisir kata-kata
tersebut, terlepas ia
menyadari atau tidak.
Siapapun maklum,
kata-kata itu akan
menjadi semacam doa.
Bukankah Tuhan itu
serupa dengan
persangkaan hamba-
Nya?
Terkait itu, saya selalu
mengajak para
orangtua dan guru
untuk mengajarkan
entrepreneurship
kepada anak-anak
sedini mungkin.
Buatlah anak-anak
bercita-cita menjadi
pengusaha melalui
mata pelajaran,
fasilitas permainan,
simulasi, outing,
cerita, lagu, tepuk,
doa, dan sejenisnya.
Buat apa? Yah, supaya
cita-cita itu masuk ke
otak bawah sadar
anak dan menuntun
gerak-geriknya sampai
dewasa kelak. Bukan
jaminan memang. Tapi
itu jauh lebih baik
daripada tanpa cita-
cita sama sekali.
Right?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar